PROGRAM PEMBERDAYAAN MASYARAKAT>

Pembuatan Media Terumbu Tahun 2021

Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas

Konservasi dan Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting (Server Mang Budi)

Keramba Jaring Apung (KJA)

Ma'rifah Herbal

Inkubator Bisnis Permata Bunda

Better Living in Malahing

Pembuatan Media Terumbu Tahun 2021
Sejak tahun 2009, Pupuk Kaltim terus berupaya melakukan rehabilitasi terumbu karang. Sebagai upaya perluasan area rehabilitasi dan konservasi Terumbu Karang, pada tahun 2021 ini dilakukan pembuatan media terumbu oleh Pupuk Kaltim. Kegiatan tersebut dilakukan dengan melibatkan kelompok nelayan KIMASEA yang merupakan binaan CSR Pupuk Kaltim. Target pembuatan media terumbu ini berjumlah 500 ea. Setelah dilakukan pembuatan terumbu, pada akhir tahun 2021 nanti akan dilakukan penurunan media terumbu yang telah dibuat.

Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas
Inovasi pengelolaan lingkungan oleh Inbis yakni Gerakan Rombak Lingkungan Kampung Aren (Gerobak Lingkar) adalah kegiatan inisiatif pelibatan Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) Inbis untuk terlibat aktif dalam menggerakan kesadaran lingkungan masyarakat Kampung Aren. Dilakukan melalui aktivitas sederhana seperti kerja bakti berkala oleh ABK, secara perlahan warga mulai tergerak untuk mengelola kebersihan lingkungan. Awalnya, Kampung Aren mendapatkan label sebagai daerah dengan lingkungan yang tidak layak (Label oleh Pemerintah Kota Bontang), hingga bersama Inbis, warga Kampung Aren menginisiasikan Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas. Warga mendeklarasikan diri sebagai Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas sejak Agustus tahun 2018 dengan mendapatkan Surat Keputusan dari Andiga Mufti Kuswardani selaku Lurah Api-api sejak awal tahun 2019.
PT Pupuk Kaltim selaku perusahaan yang berkomitmen terhadap pengembangan masyarakat, turut berpartisipasi aktif dalam pengembangan Kampung Aren. PT Pupuk Kaltim menilai bahwa pengembangan Kampung Aren Berdaya Ramah Disabilitas merupakan sebuah bentuk sinergi dari program Inkubator Bisnis. Kampung Aren merupakan sebuah inovasi sosial yang lahir atas inisiatif masyarakat untuk menciptakan kehidupan yang inklusif. Masyarakat Kampung Aren sadar bahwa penting untuk hidup berdampingan dengan Inkubator Bisnis. Tujuannya yakni untuk mencapai kejahteraan dibidang Sosial, Lingkungan dan Ekonomi dimana kehidupan inklusif sudah termasuk didalamnya. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka dibuatlah sepuluh titik emas Kampung Aren.
Titik tersebut antara lain:
- Gate Entrance
- Bridge Spot
- Aren Farm (Pusat Interaksi)
- Areal Pembibitan dan Komposter
- Emergency & Early Warning System
- Mushola Ramah Disabilitas
- Main Road Spot
- Usaha Terpadu Warga
- Sumur Resapan
- Inbis Permata Bunda
Penciptaan lingkungan Inklusif di Kampung Aren dilaksanakan dengan melibatkan ABK dalam struktur kepengurusan Kampung Aren maupun pelaksanakan kegiatan langsung. Terwujudnya Kampung yang berdaya secara sosial, lingkungan dan ekonomi adalah tujuan besar berdirinya Kampung ini. Hal tersebut diwujudkan secara bertahap melalui adanya Rencana Kerja Tahunan program. Pertama, pada aspek sosial, Kampung ini telah memiliki kegiatan rutin guna mewujudkan lingkungan yang inklusif yakni melalui kegiatan Ngaji tuli yang diadakan secara rutin dan Gerobak Lingkar dan Gotong Royong Kampung. Guna menjaga keamanan kampung telah diadakan pula manajemen keamanan kampung dengan adanya Siskamling. Sejalan dengan hal tersebut, Studi banding dengan kampung tema yang sudah settle, pelatihan kelembagaan dan tanggap bencana, pelatihan kelas bisindo (bahasa isyarat indonesia) dilakukan sebagai bentuk-bentuk pembangunan manusia.
Dari segi ekonomi, Kampung Aren mencoba meningkatkan pendapatan warga melalui keberadaan Rumah Bibit. Selain menjadi sumber pendapatan tambahan warga, dengan adanya perluasan lahan pembibitan pada tahun 2020 kegiatan ini juga turut menjadi sumber pendapatan kas warga. Dari segi lingkungan, Kampung Aren dirancang sebagai Kampung yang asri dan lestari. Hal tersebut dilakukan dengan penghijauan yang massif, diantaranya dilakukan dengan penanaman tanaman tabe pouya dan adanya pergola di Kampung Aren. Terus berinovasi di tengah pandemi, Kampung Aren pada tahun 2020 telah memiliki Posko Kedaruratan Covid 19 yang dikelola melalui kerjasama antara Inkubator Bisnis, usaha warga dan RT setempat. Dengan adanya pengembangan Kampung ini, PT Pupuk Kaltim dapat melakukan klaim menjadi perusahaan pertama di Indonesia yang mengembangkan kampung yang ramah difabel.

Konservasi dan Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting (Server Mang Budi)
Pupuk Kaltim merupakan perusahaan yang berkomitmen untuk mengimplementasikan SDGs dalam setiap proses bisnis. Bentuk komitmen tersebut juga direalisasikan dalam berbagai kegiatan yang bertujuan untuk melestarikan lingkungan hidup dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat di sekitar perusahaan. Salah satu kegiatan untuk melestarikan lingkungan hidup di sekitar perusahaan adalah konservasi Mangrove. Bersamaan dengan hal tersebut, kegiatan konservasi Mangrove dilakukan melalui program pemberdayaan masyarkaat, yaitu program Server Mang Budi (Konservasi & Diversifikasi Mangrove dan Budidaya Kepiting).
Server Mang Budi merupakan program pemberdayaan masyarakat yang dilakukan CSR Pupuk Kaltim di area bufferzone perusahaan, yaitu di RT 18 Kelurahan Loktuan, Kecamatan Bontang Utara, Kota Bontang. Program ini dikelola oleh kelompok Telok Bangko dengan 16 anggota yang terdiri dari 9 perempuan dan 7 laki-laki dimana mayoritas berada diusia tua. Bentuk kegiatan dalam program ini berupa pelatihan pembibitan, penanaman, dan perawatan Mangrove. Selain itu, kelompok akan diberikan pendampingan untuk mengelola area mangrove menjadi salah satu destinasi wisata di Kota Bontang.
Pada tahun 2020 berbagai kegiatan dilakukan dalam program ini, dari peningkatan kapasitas kelompok, pengembangan infrastruktur, dan juga kegiatan pelestarian mangrove. Selain berbagai kegiatan tersebut, adanya pandemi Covid-19 juga menjadi salah satu tantangan proses berjalannya program. Dalam menanggapi kondisi tersebut, beberapa kegiatan ditambahkan atau digantikan dengan kegiatan baru yang bisa dilakukan di tengah kondisi pandemi atau disebut kegiatan rasionalisasi Covid-19.
Adapun kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kapasitas kelompok Telok Bangko meliputi pelatihan penghitungan HPP mangrove dan produk serta pendampingan kelompok dalam melakukan pembibitan hingga diversifikasi produk. Pelatihan penghitungan HPP Mangrove dilakukan untuk memberikan pengetahuan kepada kelompok dalam menentukan harga produk bibit mangrove secara tepat. Hal tersebut juga diiringi dengan kegiatan pelatihan pembibitan mangrove. Pelatihan pembibitan mangrove didampingi oleh tenaga ahli karena untuk melakukan pembibitan perlu adanya teknik khusus dari proses pencarian bibit mangrove, pembuatan media mangrove, pembibitan mangrove dalam polybag, perawatan bibit, hingga penanaman bibit mangrove di area yang ditentukan.
Selain kegiatan peningkatan kapasitas kelompok, dilakukan beberapa pengembangan infrastruktur pendukung pariwisata mangrove di area Telok Bangko. Beberapa infrastruktur yang dibangun meliputi gapura depan untuk penanda masuk area mangrove, pembangunan track jalan di sepanjang area mangrove Telok Bangko, hingga pembuatan Gazebo serta toilet untuk mendukung fasilitas bagi pengunjung. Selain itu, untuk menambah daya tarik wisata, dilakukan pembangunan area Photo booth di ujung track.
Dalam hal pelestarian mangrove, pada tahun 2020, telah dilakukan penanaman bibit mangrove sejumlah 44.657 bibit. Adapun beberapa jenis bibit mangrove yang ditanam meliputi jenis Rhizopora Apiculata, Rhizopora Mucronata, dan Ceriops Tagal. Dalam kegiatan ini, kelompok secara mandiri melakukan proses pencarian bibit, pembibitan di polybag, hingga penanaman bibit di area konservasi mangrove Pupuk Kaltim. Untuk mengoptimalkan kebarhasilan penanaman bibit yang dilakukan, kelompok melakukan perawatan bibit mangrove secara rutin. Hal tersebut dikarenakan adanya kemungkinan bibit yang mati karena terserang penyakit, tersangkut baling-baling kapal, hingga terjerat sampah. Untuk menangani kondisi tersebut bibit yang mati digantikan dengan bibit baru.
Adanya pandemi Covid-19 yang dirasakan di seluruh dunia tak terkecuali Kota Bontang tentu menjadi tantangan keberlanjutan program. Pembatasan aktifitas dan penerapan protocol kesehatan yang ketat menjadi poin yang harus selalu diingat. Kondisi tersebut memang tidak secara langsung mempengaruhi kegiatan budidaya mangrove, namun tentu ada hal-hal tertentu yang harus diperhatikan. Dalam menanggapi kondisi tersebut dilakukan kegiatan pengadaan sembako, jamu dan suplemen guna meningkatkan daya tahan tubuh anggota kelompok, penutupan pengunjung, hingga pelaksanaan protokol kesehatan (menggunakan masker, mencuci tangan, dan menghindari kerumunan). Selain itu, untuk mendukung komunikasi kelompok dengan pihak-pihak tertentu, dilakukan pengadaan alat komunikasi (handphone) khusus untuk administrasi kelompok.
Sampai saat ini, kelompok telok Bangko terus melakukan budidaya mangrove dari proses pencarian bibit, penanaman bibit dalam polybag, hingga penanaman bibit di area konservasi serta melakukan perawatan. Bahkan, sejak tahun 2020 kelompok telah mampu melayani permintaan bibit mangrove bagi pihak-pihak yang membutuhkan, dari lingkup perusahaan hingga pemerintahan. Adanya permintaan mangrove menjadi peluang ekonomi baru bagi kelompok untuk meningkatkan pendapatan.

Keramba Jaring Apung (KJA)
Program Keramba Jaring Apung merupakan program pemberdayaan masyarakat dari PT. Pupuk Kalimantan Timur yang berfokus pada pengembangan kemaritiman sejak tahun 2016. Program ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat nelayan yang semula sebagai nelayan penangkap ikan menjadi nelayan budidaya.
Output dari program ini adalah untuk meningkatkan taraf hidup anggota KOP BEM melalui budidaya ikan di keramba jaring apung. Selain itu, juga membuka peluang bagi penerima manfaat untuk melakukan pengembangan terhadap budidaya ikan yang dilakukan, baik melalui jual beli ikan segar ataupun usaha kuliner. Penjualan ikan dan lobster tidak hanya di dalam negeri tetapi juga diekspor. Sampai saat ini, kelompok masyarakat telah mampu mengembangkan kegiatan budidaya ikan serta usaha kuliner melalui resto apung.
Program Keramba Jaring Apung diselaraskan dengan misi dari PEMKOT Bontang yaitu “Creative City” melalui bentuk program dengan prinsip CSV (Creating Shared Value) yang dimaksudkan untuk mampu memberi manfaat bagi masyarakat, pemerintah, maupun perusahaan. Adanya program Keramba Jaring Apung menunjukkan bahwa bioindikator kualitas perairan di area operasi perusahaan “BAIK” berdasarkan pada penelitian sederhana yang dilakukan pada tahun 2005 tentang Letal Consentration (LC50) terhadap kandungan amoniak. Selain itu, nelayan KOP BEM telah menerapkan perilaku hidup bersih dan tidak melakukan penangkapan ikan secara ilegal.
Terdapat beberapa jenis ikan yang dibudidayakan di Keramba Jaring Apung di antaranya ikan kakap, ikan kerapu, ikan putih, dan lobster. Selain itu, terdapat pula Warung Terapung Kerlob-kerlob yang menyajikan olahan ikan segar dan lobster dari keramba. Warung Terapung Kerlob-kerlob dikelola oleh para istri nelayan yang tergabung dalam KOP BEM. Koperasi Bontang Eta Maritim saat ini memiliki anggota berjumlah 77 orang. Jumlah petak keramba hingga Juli 2020 yaitu 124 petak yang terdiri dari 100 petak keramba di Tanjung Limau, 12 petak keramba replikasi di Bontang Kuala, dan 12 petak keramba replikasi di Gusung. Harapannya jumlah keramba akan semakin bertambah ke depannya.

Ma'rifah Herbal
Kelurahan Guntung adalah sebuah wilayah yang berada di bufferzone perusahaan dahulu memiliki pemandangan gersang, kering, kotor. Kini tampak elok dipandang melalui kegiatan taman obat keluarga (TOGA) yang dibina oleh Pupuk Kaltim. Sejak tahun 2014 suasana asri, penuh dengan rimbun pohon, dan aneka tanaman obat keluarga ada disana hingga menjadi peluang usaha yang strategis. Suwaji sebagai Lokal Hero adalah salah satu sosok berpengaruh di balik Guntung Berseri ini.
Sejak menjadi ketua RT 06 Kelurahan Guntung dan bertepatan dengan Hari Lingkungan Hidup Dunia tanggal 16 Juni 2013, dengan arahan pembinaan dari PKT didirikanlah Rumah Toga Enggang Herbal (RTEH) dengan pusat kegiatan di rumahnya beranggotakan Ibu-ibu PKK, Kelompok Dasawisma, serta didampingi LSM setempat. Lewat kebersamaan yang dijalin dalam Rumah Toga, kelompok ini telah mampu menghadirkan berbagai inovasi. Proses pemberdayaan yang dibantu PKT untuk menghadirkan inovasi tersebut dimulai dari pembinaan budidaya tanaman, pelatihan tehnologi produk, pemasaran berbasis online, pembukuan, packaging, dan kegiatan peningkatan SDM lainnya. Pada tahun 2016, kelompok yang diketuai Suwaji mulai mengembangkan usaha dengan membuka Cafe Jamu Enggang Herbal bertempat di RT;6 dan di Pujasera PKT Bontang. Dari usaha ini, omset tahun 2018 telah mencapai Rp. 64 juta/kelompok.
Keberlanjutan program pun semakin berseri, dimana Rumah Toga telah menjadi lahan edukasi seperti: kegiatan kunjungan belajar bagi Pelajar SD, SMP, SMA, Ibu-ibu PKK, tamu Perusahaan dan Pemerintah. Tak heran, tahun 2016 Enggang Herbal Kelurahan Guntung berhasil dinobatkan sebagai juara I tingkat Propinsi Kaltim dan mendapat penghargaan skala Nasional dari Kementerian Kesehatan sebagai juara Harapan 1 dalam “Pemanfaatan Tanaman Obat” kategori Perkotaan. Tahun 2018 menerima lagi penghargaan tingkat nasional sebagai juara 3 dalam kompetisi CSR Awards kategori Cipta Karsa Mandiri oleh Majalah CSR Indonesia dan Meprindo Communications kategori “Cipta Karsa Mandiri”dan mendapatkan Platinum dalam penghargaan Indonesian Sustainable Development Goals Award (ISDA).
Tahun 2018 Enggang Herbal membuat replikasi di RT: 11 Kelurahan Loktuan dengan nama kelompoknya Ma’rifah Herbal dengan ketua Asma, ada replikasi juga di sekolahan TK, SD, SMP YPK, SD Yabis, SMPN2 dan Kelurahan Berbas Tengah. Untuk ke dua Kelompok di tahun 2018 mendaptakan predikat juara 1 (kelompok Enggang Herbal) dan juara 2 kelompok Ma’rifah Herbal) tingkat Kota, yang akan melanjutkan untuk mengikuti lomba ke tingkat Propinsi juga Nasional dalam Lomba Toga. “Berkembangnya kegiatan pemanfaatan budidaya taman obat keluarga yang dilakukan secara berkelompok ini tidak terlepas dari kepedulian Pupuk Kaltim, dari awal kami dibina bagaimana memetakan masalah, sampai cara melakukan inovasi produk,” kata Suwaji ketua kelompok Enggang Herbal dan bu Asma ketua kelompok Ma’rifah Herbal.

Inkubator Bisnis Permata Bunda
Permata Bunda Business Incubator is an application for students ‘ entrepreneurial skills and SLB Alumni in Bontang City and aims to prepare the skills and proficiency of the persons of Disability or in this case, children with special needs (ABK) Can be done in the future. This comes from the issue that has been described, namely the lack of absorption of ABK labor, and the main social issues that are found in the context of ABK in the post-school period, the social acceptance of the environment. The beneficiaries of the business incubator program in 2018 were 1274 children with special needs (ABK) and non ABK.
Students and Alumni who are incorporated in the business incubator Permata Bunda not only taught entrepreneurial skills in the form of simulation but more than that, the practice approach Rill entrepreneurial is done in the business incubator of Permata Bunda. Permata Bunda Business incubator focuses on a program called the Sustainable Entrepreneurship Program for Disability or the sustainable entrepreneurship Program for those with disabilities. The focus of the program that is carried out in Permata Bunda business incubator is training, entrepreneurship, work placement, and entrepreneurial mentoring. Each participant of the program will follow the entire process in four phases thoroughly and continuously.
Business Incubator SLB Permata Bunda is expected to be a means for the preparation of self-reliance and job opening for ABK Kota Bontang. With continued expectation, that in the future will be born new ABK entrepreneurs, and able to participate in the empowerment of its environment, including educating and empowering other ABK to be independent together. Permata Bunda Business Incubator has 5 (five) business lines that actively produce continuously. The entire line of business was triggered and executed based on the orientation of market needs and the mapping capabilities of members and employees of Permata Bunda business incubator. Business lines as mentioned include #pola (Interior occupancy, Wallpaper, and other home decors), Bota Project, (organizer of training, seminars, courses, and Event Organizer), Zing Moto Wash (motorcycle and car wash), Jaici (Handicraft and Digital Printing) and OmAdut Clothing (Big size T-shirt, Screen Printing & Digital).
Of the fifth line of business, Permata Bunda Business Incubator continues to strive to run its important role for ABK's independence by continuing to make best efforts including community involvement and other stakeholders in the program. Hopefully, in the future, the community no longer sees the ABK or people with limited disabilities will lack its physical and mental, but more to its work and productivity. Gradually, the process that is run through the Sustainable Entrepreneurship Program for Disability of Permata Bunda business incubator can help the ABK to have the appropriate skills, income for the sustainability of his life, the container Productivity and work and of course future independent skills.

Better Living in Malahing
Malahing is a village in the middle of the sea in the city of Bontang which inhabited 50 heads of family, as well as the majority community Malahing doing activities as seaweed farmers and the majority Malahing community are vulnerable communities under the line Poverty so that the company sees the condition of people in Malahing need to get more attention in terms of economic progress, social and environment.
Starting from 2005 the company established Elementary school, place of worship and Posyandu for the community around the company so that in the year 2013 community there has begun to have rapid progress with some developments such as society formed Interfacing social entities to grow together, positive social togetherness takes place in Malahing to help individuals build themselves better because of caring, teaching ways to share, giving and accepting each other, The formation of 3 groups of seaweed cultivation (Sipatuo 1, Sipatuo 2 and Aram Jaya) and formed the Joint business group processed seaweed “success Mandiri” by the mothers, and a new business group of empowerment of the net plug the Nets Siranrang.
So that the impact of the Program provided by the company makes the citizens of Malahing now more advanced, more beautiful environment and economic aspects of increasing the income of farmers of seaweed and open new employment, social aspects of improved skills Aquaculture and dairy farming and togetherness in group organizations as well as environmental aspects to maintain marine and coastal ecosystems.
- Whistleblowing System
- E-Procurement
- Pengaduan Pemasaran
- E-Media
- Pupuk Indonesia
- Pendaftaran Customer
- Program Internship
- Portal GRC
- E-Announcement LHKPN
- Layanan pelanggan Pupuk Indonesia:
- 0800 100 8001 (Bebas Pulsa)
- 0811 991 8001 (WhatsApp)
- konsumen@pupuk-indonesia.com
- Gedung Graha Phonska, Lt. 4. Jalan Tanah Abang III, No. 116 Jakarta Pusat 10160